Pages

Cari Blog Ini

Ads 468x60px

Labels

Sample text

selembut angin menyapa dedaunan, seindah pelangi menghias angkasa, mari berbagi dengan hati

Kamis, 15 Desember 2011

novel mencari kebahagiaan part 1

mencari kebahagiaan

Megahnya istana,sempuran segala bentuknya…besar nan mempesona
.tertata rapi dengan dengan memukaunya permadani permadani.
Disitulah hidup seorang Raja yang begitu luar biasa,begitu kaya,begitu kuat,dengan beribu bala tentara pasukanya yang menderet rapi,tertunduk lagi patuh dengan segala ketakutannya dengan Sang raja..
Suatu hari Sang Raja berduduk duduk dengan pati dan para panglimanya.mereka berdiskusi tentang Para Tawanan yang mereka penjarakan..
“Paman patih..aku punya rencana dan gambaran tentang para tawanan kita”
“apa itu baginda?”
“aku ingin melepaskan mereka dengan selepas lepasnya,agar mereka bisa merasakan nikmatnya kehidupan…”
“maaf Baginda,apakah demikian rencana Paduka”
“ya!”
“akankah baginda akan melepaskan tawanan yang akan mengacaukan kerajaan kita,membelot,menyebalkan,seperti mereka itu?”
“paman patih,kekuasaanku telah mendunia,semua raja telah binasa,kekuatan kerajaan begitu tiada bandingnya,apa yang kamu takutkan…yang  jelas paman patih…aku punya wewenang,dan kamu tak berhak melarang”
“maafkan hamba Paduka Baginda raja”Dengan raut muka yang beigtu takut..Sang patihpun undur diri…
“paman patih..persiapkan acara untuk besok,umumkan kepada para tawananku berita besar ini”
“sendiko dawuh paduka”
Keesokan harinya dikumpulkanlah semua tawanan di halaman kerajaan..semua orang tercengang dan bingung dengan pikiran pikiran mereka masing masing.
“wahai semua tawananku setelah bertahun tahun kalian menjadi tawananku maka…hari ini aku umumkan..bahwasanya kalian kan aku bebaskan…”
Semua orang,bahkan dari kalangan kerajaanpun tercengan dengan keputusan ra ja tersebut…dan tiba tiba disambut dengan riuh suara teriakan kebahagiaan yang begitu luar biasa antusiasnya.
“wahai tawananku…di belakangku ada pintu pintu kebebasan kalian..dibalik sanalah kalian bisa menikmati kehidupan kalian…kebebasan kalian…sesuka kalian…
Namun,,sebelum kalian masuk gerbang di belakangku…tengoklah gerbang di depanku,dibalik punggung kalian…..tengoklah ketempat itu,disana sekilas kehidupannya,sebelum kalian benar benar menuju kebebasan,pahami betul dengan sebaik baiknya.kepada kalian semua aku telah persiapkan bekal masing masing,telah aku siapkan pula perlengkapan yang kalian butuhkan.
disana berbagai macam kenikmatan pula tersedia…pembimbing jalan akan membantu kalian.dan pengawal ..telah kami siapkan untuk menjaga kalian…ingatlah waktu yang aku berikan kepada kalian semua…tiga bulan kemudian…kembalilah kemari,”untuk menuju pintu kebebasan….\’apa kalian mengerti dan sanggup?”
“sanggup…”jawab mereka
“ingat,kalian bisa memintaku untuk membantu kalian jika kalian terjadi kesulitan,aku pasti akan membantu kalian,selama kalian masih mengingat namaku”maka untuk itu ingatlah tali yang telah aku ikatkan dipergelangan tangan kalian…selama tali itu masih ada.dan kalian jaga dengan baika,maka bantuanku akan segera membantumu…
“siap dan sanggup?”
“ya kami siap dan sanggup”
Perlahan lahan orang orang itu Posko untuk pembekalan,sebelum  memasuki pintu gerbang,satu persatu berurutan mengantri dengan tertibnya,mereka di bekali bekal masing masing,dan dari mereka dipilihkan masing masing pendamping dan pengawal,.Mereka semua begitu tampak sangatlah bahagia,setelah bertahun tahun didalam kurungan ,,Beruntunglah sebenarnya mereka di kuasai raja yang bijaksana nan baik hati lagi penyayang,bagaikan burung yang dimasukan dalam sangkar emas nya.,walaupun enak,namun tiadalah bisa terbang setinggi tingginya,kini Mereka bisa terbang bebas…walau semua tahu untuk sementara waktu,dan harus kembali kepada sang Raja,agar benar benar bisa hidup sebebas bebasnya.
Dalam hitungan mundur…pintu kan segera dibuka,semua orang sudah tak sabar menantinya..dengan wajah berbinar binar…hati yang berdebar…suasana begitu menegangkan…
“tiga……dua….satu…..”wuuuah….semua berhamburan dengan senagnya,bagaikan laron laron yang bertebangan….dalam sekejap telah sunyi,dan hening suasana kerajaan itu..
Ja’far,rasyid,yusuf dan ayub adalah sebagian kecil dari mereka semua..kini mereka telah memperoleh bekal dari sang raja.Semua dibekali sama…mereka masih duduk terpaku ,menanti sesuatu yang kata Raja mereka akan mendampinginya,dan mengawalnya…
“hai kalian,apa yang kalian tunggu?”tanya sang penjaga
“kami bodoh jalan..maka kami menunggu penunjuk jalan”ucap jafar
“kami lemah maka kali membutuhkan pengawal”
“ikatan tali ditangan kami belum kencang,sedang kami tak tahu bagaimana mengingkatnya,,maka kami butuh seseorang yang rela mengikatkannya”
“hah…kalian mau di penjarakan lagi,sudah diberi kesempatan,malah banyak cincong...ucap si Lahab..dengan ketusnya..
Hingga kemudian lahab pun pergi dengan rombongannya sendiri”
Mereka berempat masih saja terdiam,dan menanti…
Tak lama berselang segerombolan oarang yang lengkap dengan pakaian berwarna putih,bersih nan indah..peraupan yang begitu nampak bersahabat semua itu keluar dari istana..jumlah mereka sebanyak orang yang berhamburan keluar tadi…
“ki sanak…kaliankah penunjuk jalan kami?”
“bukan”,berjalanlah kalian,pasti mereka akan menemukan kalian!ucap salah satu dari mereka.
Kesan kemari,ditanya kian kemari tak ada  yang sesuai denga mereka
Setelah begitu lelah..merekapun tetap berjalan..sekenanya,dan sedapatnya…
Lelah dan jenuh mulai terasa,dalam bimbang yang begitu mendera dalam hati”bisakah kami kembali…?ahirnya mereka menemukan sebuah tempat berteduh di pinggir sungai..gubuk reot yang begitu mungil,…
Disekitar mereka terdapat rimbunan pohin pohin yang begitu menyejukan….udara yang selalu membelai,sinar mentari yang redup…dan tampak pula rumah rumah yang indah,yang sudah berpenghuni dari kalangan budak lainya”
Namun pikiran mereka belum tenang sebelum mereka menemukan penunjuk jalan pulang dan pengawal pribadi mereka…
“Ai asuuu…..jafar berucap…kepalanya  menunduk ,peraupannya pucat..
“la…Tai asuu….ayub menenangkan hatinya..sambil mengehela nafas panjang
“mari kita berkelana kesana,siapa tahu kiata akan menemukan penunjuk jalan itu”kata Yusup
Sedangkan Rasyid masih terdiam sambil tetap memegangi ikatan dipergelangannya yang belum kencang,ia masih bingung memikirka…bagaimana mengikatnya,sehinga ia asyik dengan nalarnya sendiri itu…
“Rasyid…panggil mereka…”
“y..ya…”Ia mendadak terkaget,sehingga menimbulkan tawa yang riang.
Dipandanginya disekitar mereka Gurun yang begitu luas…panas…namun entahlah apa yang menggerakan hati mereka untuk menuju tempat itu…akalpun  taka kan mampu menerjemahkannya.
“tunggu dulu sobat…apa kalian berpikir sama denganku?tanya Jafar
“mungkin….”
“ada ide?”apakah sebaiknya kita kesana?”
“kata hatiku demikian..”




0 komentar: